Seperti kupu-kupu, diriku bereinkarnasi setelah gagal mengepakkan sayap.
Pilu, karna tak bisa hidup selayaknya seekor kupu-kupu.
Kasih sang dewa memberi kan kartu kedua ku.
Hingga kini, aku kembali mengulang perjalanan hidupku
Sebagai seekor kupu-kupu
Terlahir kembali dari seekor ulat
Hingga harus terbekap dalam kantong
Menjadi sebuah kepompong tergantung
Terlahirlah aku, hasil reinkarnasiku dimasa lalu
Nihil, diriku gagal lagi menjadi impian budak kecil
Sayapku patah, terlalu kuat membuka lapisan pelindung
Hingga aku harus merasakan pahit itu kembali
Harusnya, hidupku yang kedua kalinya
Indah, hingga hanya kebahagiaan yang menghampiri
Tapi, pilu itu datang tak diundang
Kelamnya masa lalu, tetap ku rasa
Dia, yang kupercaya, tak lagi bisa tersenyum
Hanya sendu
Kebahagiaan tanpa senyuman
Aku, telah gagal
Membuatnya bahagia
Aku patah
Terjatuh dalam lubang yang sama
Aku, telah merusak hidup yang lain, lagi
Haruskah terulang lagi?
Haruskah diri ini menjadi orang yang egois?
Kenapa? Dirimu hidup menjadi benalu
Tak ada tawa, tak ada suka
Hanya air mata dan rasa sakit yang dirasa
Aku telah gagal, lagi
Menjadi sesosok pemerhati
Aku telah gagal, lagi
Menjadi mawar di tamannya
Aku telah gagal, lagi
Menjadi surya bagi dunia nya
Aku telah gagal, lagi
Menjadi seekor kupu-kupu untuk nya
Aku telah gagal,lagi
Tuk membuatnya tersenyum kembali
#senjakelabu
Selasa, 26 Maret 2019
Senin, 25 Maret 2019
Ketika Diri Terlalaikan
[Self Reminder]
Pada diri yang masih mudah tergoyahkan oleh nafsu jiwa. Sampai kapan diri ini selalu mengalah pada keinginan-keinginan semu. Hingga tanpa sengaja bahkan dengan sengaja mengabaikan setiap nasehat-nasehat dari-Nya. Waktumu di dunia ini sudah tak lama lagi. Bagaimanapun caranya, sesulit apapun itu dirimu harus tetap berubah. Entah itu akan menimbulkan hal-hal yang tak menyenangkan. Perbaikilah hidupmu wahai diri.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
"....Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas." [Al-An’âm/6: 119]
Tetap semangatt dan jangan pernah lupa Lillah
Read more https://almanhaj.or.id/6627-jangan-mengikuti-hawa-nafsu.html
Pada diri yang masih mudah tergoyahkan oleh nafsu jiwa. Sampai kapan diri ini selalu mengalah pada keinginan-keinginan semu. Hingga tanpa sengaja bahkan dengan sengaja mengabaikan setiap nasehat-nasehat dari-Nya. Waktumu di dunia ini sudah tak lama lagi. Bagaimanapun caranya, sesulit apapun itu dirimu harus tetap berubah. Entah itu akan menimbulkan hal-hal yang tak menyenangkan. Perbaikilah hidupmu wahai diri.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
"....Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas." [Al-An’âm/6: 119]
Tetap semangatt dan jangan pernah lupa Lillah
Read more https://almanhaj.or.id/6627-jangan-mengikuti-hawa-nafsu.html
Langganan:
Postingan (Atom)